Gerakan Pramuka merupakan gerakan pendidikan nonformal yang mengutamakan pendidikan nilai dalam rangka pembentukan watak, kepribadian dan pekerti kaum muda sebagai kader bangsa di masa depan. Pembentukan watak, kepribadian dan pekerti kaum muda sangatlah penting guna menjamin kelangsungan hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang pada hakekatnya merupakan tanggung jawab negara. Negara dalam hal ini memberikan kesempatan kepada rakyatnya mengembangkan potensi fisik, intelektual, sosial dan spiritual guna membentuk kepribadian dan karakter yang luhur melalui Gerakan Pramuka.
Pendidikan kepramukaan yang merupakan bagian dari Sistem
Pendidikan Nasional mengambil peran dalam upaya pembangunan kaum muda melalui
pendidikan di luar sekolah dan di luar lingkungan keluarga. Sesuai dengan
amanat Undang-Undang RI Nomor 12 Tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka, pendidikan
kepramukaan termasuk dalam jalur pendidikan nonformal yang diperkaya dengan
pendidikan nilai-nilai Gerakan Pramuka dalam rangka membentuk pribadi yang
berakhlak mulia, berjiwa patriotik, taat hukum, disiplin, menjunjung tinggi
nilai-nilai luhur bangsa, dan memiliki kecakapan hidup.
Sejak lahirnya, Gerakan Pramuka ditempatkan sebagai centre of excellence karena perhatian dan
dukungan dari pemerintah memberikan dampak positif bagi eksistensi Gerakan Pramuka. Keberadaan Gerakan Pramuka
seiring dengan perkembangan zaman mulai terkikis peranannya. Salah satu bukti
penurunan adalah berkurangnya dukungan pemerintah dan tidak tertariknya kaum
muda untuk mengikuti kegiatan kepramukaan serta kurangnya publikasi kegiatan
Gerakan Pramuka. Di lain pihak Gerakan Pramuka selama ini telah memperoleh
penghargaan di bidang pembangunan masyarakat dari World Organization of the Scout Movement
(WOSM) berupa Ala-Ala Award dan di bidang pemberantasan buta huruf dari UNESCO.
Oleh karena itu Gerakan Pramuka perlu meningkatkan kembali segenap potensi yang
ada pada dirinya untuk kemajuan bangsa dan negara.
Dalam satu dasawarsa sebelum pencanangan revitalisasi
Gerakan Pramuka, perhatian dan dukungan pemerintah mulai berkurang, gejolak
politik Indonesia memanas berpengaruh terhadap keberadaan Gerakan Pramuka,
media seolah lebih terfokus pada hal-hal yang bersifat politik. Selain itu
eksistensi Gerakan Pramuka terpengaruh oleh pergeseran pola pikir masyarakat.
Gerakan Pramuka seolah hanya menjadi organisasi yang menerapkan kedisiplinan
dan kurang memberikan manfaat bagi kaum muda. Gerakan Pramuka dianggap sebagai
organisasi yang jauh dari nilai-nilai modernisasi atau tren yang berkembang di
dunia. Ini merupakan tantangan utama, bagaimana menempatkan kembali Gerakan
Pramuka sebagai centre of excellence
bagi kaum muda. Tantangan lainnya adalah bagaimana menanamkan kembali
nilai-nilai kepramukaan ke dalam segala aspek kehidupan bermasyarakat serta
menyesuaikan materi kegiatan Gerakan Pramuka dengan paradigma-paradigma baru
yang tumbuh di masyarakat.
Tatanan dunia global bangsa dan negara membutuhkan kaum muda
yang memiliki jiwa patriotisme, berwawasan global, memiliki karakter dan
kepribadian yang luhur serta menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan
Indonesia. Hal ini guna menghadapi tantangan dalam era globalisasi yang
memberikan pengaruh di segala aspek kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam
upaya menghadapi persaingan global, Gerakan Pramuka berperan serta dalam
pembentukan karakter dan kepribadian yang luhur serta mendidik kaum muda
menjadi generasi yang mandiri dan tangguh.
Dinamika Gerakan Pramuka yang pasang surut ini merupakan bukti
nyata bahwa Gerakan Pramuka memerlukan suatu rencana jangka panjang yang
komprehensif, terintegrasi dan melembaga sebagai arah dan pedoman dalam
penyusunan dokumen perencanaan strategik dan dokumen lainnya untuk merencanakan
dan mengembangkan karakter pramuka sebagai aset bangsa. Rencana jangka panjang
yang komprehensif, terintegrasi dan melembaga ini dituangkan dalam bentuk
penyusunan Arah Kebijakan Gerakan Pramuka Tahun 2014-2045.
Ada dua hal yang perlu dipikirkan dalam merevitalisasi
gerakan kepramukaan. Pertama, membangun gerakan kepramukaan yang independen dan
bebas dari intervensi politik, sehingga didukung oleh pondasi yang kuat dari
segi pendanaan. Kedua, cara untuk menyampaikan metode kurikulum yang baru untuk
Pramuka. Cara penyampaian ini penting, supaya dalam pelaksanaannya, Pramuka
tidak lagi terkesan hanya sebatas prosedural saja
kehadiran gerakan Pramuka dengan revitalisasi yang terus
dilakukan dewasa ini akan sangat membantu daerah dan bangsa ini memiliki
generasi yang kuat, berkepribadian, berakhlak mulia dan berjiwa patriotik, taat
hukum, disiplin dan menjunjung tinggi nilai-nilai luhur bangsa, serta memiliki
kecakapan hidup.
minat generasi muda terhadap kegiatan kepramukaan ini
dinilainya masih perlu terus ditingkatkan
Peranan gerakan Pramuka sangat penting dalam strategi
pembentukan karakter generasi muda. Gerakan Pramuka akan menjamin
terbentuknya kepribadian dan akhlak generasi yang baik. Sayangnya, Pramuka
masih belum menjadi pilihan utama generasi muda. Ini yang harus terus kita
dorong agar Pramuka ke depan bisa menjadi pilihan utama generasi muda kita,
Pembina Pramuka harus memiliki jiwa pengabdian dan sukarela
yang tinggi untuk membina kepramukaan. Menunjukkan kepeloporan dan
panutan yang membanggakan dalam kehidupan masyarakat dan peserta didik. Karena
itulah yang akan menjadi contoh sehingga gerakan Pramuka akan lebih
diminati di masa-masa yang akan datang,
"Gerakan Pramuka ini tidak muda lagi, tetapi kita
berharap Gerakan Pramuka terus menjadi pembentuk karakter generasi.
Mudah-mudahan kepramukaan juga terus mengalami perbaikan, penyempurnaan,
seiring dengan kemajuan dan perkembangan zaman
0 Response to "Pramuak dan tantangan ke depan"
Post a Comment